06 April 2017

Danramil 0816/03 Buduran sambut Pangdam V/Brw di Pura Jaya Jala Siddhi Amerta

Diposting oleh : Super Administrator
- Dibaca: 737 kali

Buduran, Pura Jala Siddhi Amerta yang berada di komplek TNI AL tepatnya dijalan juanda Sidoarjo merupakan pura yang tergolong besar dan menjadi pura kebanggaan umat Hindu di sekitar sidoarjo dan surabaya terbukti pada saat perayaan Galungan sekaligus perayaan Kuningan yang di laksanakan pada hari rabu tanggal 5 april 2017 telah di hadiri oleh umat Hindu sekitar 4000 orang yg berada di sekira Sidoarjo dan Surabaya , mulai pukul 18.00 mereka sudah berduyun duyun mendatangi Pura untuk melaksanakan persembahyangan.

Pangdam V Brawijaya Mayor Jendral TNI I Made Sukadana turut hadir dalam acara tersebut, dengan memggunakan mobil Land Cruiser Prado nopol L 82 AD yang kawal oleh Pomdam V/Brw dan di dampingi oleh Mayor Kowad Putu beserta suami di disambut oleh :
1. Danramil 0816 /03 Buduran mewakili Dandim 0816
2. Kasipers 084 /BJ Letkol inf I Made Parsin
3. Ketua panitia penyelenggara Bapak Made

Adapun susunan acara sbb:
1. Pinandita menghaturkan sesaji
2. Darma wacana / ceramah
3. Panca Sembah
4. Pemercikan air suci.
5. Salaman dan Ramah tamah.

Sebelum acara di mulai kami tiba di tempat , seorang penjaga pura bernama Bapak Made menyambut kedatangan kami dengan ramahnya. Pak Made menyampaikan bahwa pengunjung atau umat Hindu yang hendak masuk atau bersembahyang ke dalam pura sebaiknya mengenakan “selendang kuning” terlebih dulu. Hal ini merupakan aturan ritual sebelum memasuki Pura Jala Siddhi Amerta. Namun begitu , pemakaian selendang kuning juga bermakna sebuah penghormatan kepada Sang Hyang Widhi. Atau ada pendapat lain yang mengatakan sebagai tata cara menghormat kepada seseorang yang lebih tinggi kedudukannya (raja).
Sebelum memasuki pura, umat Hindu terlebih dulu dipercikkan air suci ke kepalanya oleh pemangku atau pemimpin persembahyangan. Hal ini dimaksudkan agar umat atau pengunjung pura bersih pikirannya dan fokus pada niatnya semula. Setelah selesai bersembahyang keluar pura, umat Hindu juga dipercikkan air suci sebanyak tiga kali. Pertama air suci dipercikkan ke kepala yang berarti sepulang dari bersembahyang hendaknya hati dan pikiran umat menjadi suci. Kemudian air suci diminum yang berarti bahwa segala lisan atau ucapan umat hendaknya nanti menjadi suci dan yang terakhir air suci diusapkan ke muka yang berarti bahwa segala perbuatan atau tingkah laku umat di masyarakat kelak menjadi suci dan bersih.


BERITA LAINNYA

 

 

KOMANDAN
KASDIM
GALERI FOTO
PENGUMUMAN

PENGUNJUNG